slamat beergabung dengan ZIGOO

download lagu>>
download video>>
tesk>>
more>>
Powered By Blogger

suka-suka

error

Minggu, 08 Agustus 2010

crita cinta

                                                Kenangan Proyek Villa

Siang itu udara cukup cerah, aku berangkat untuk interview pekerjaan yang aku harus datangi. Dengan menggunakan blazer warna krem aku menuju kantor yang terletak di daerah kuningan tersebut. Sesampainya di sana aku diterima oleh bagian front office untuk menunggu di waiting room. Tak berapa lama orang front office menyapanya dan mengantarkannya menuju ruangan interview.
“Silahkan masuk, ibu telah ditunggu oleh Pak Budi di ruangannya.“
“Terima kasih.“ jawabku.
Ruangan pak Budi cukup luas sekitar 5×4 m di dalamnya ada sofa dan meja kerja serta cabinet berisi file-file penting dari perusahaannya.
“ Selamat siang Pak”
“Iya,selamat siang, ini ibu Siska? Silahkan duduk”
Selanjutnya aku duduk di sofa ruangan tersebut, suasana interview di ruangan itu santai tapi serius, aku dimendapatkan banyak pertanyaan mengenai proyek yang rencananya akan Pak Budi berikan kepadaku.
“Sudah berapa lama anda bekerja di dunia interior design ini?”
“Dua tahun Pak, pada bulan depan”
”Ok, bu Siska ini ada proyek tentang villa di daerah Puncak, Apakah ibu bersedia untuk mengerjakan sebuah villa di sana yang akan di mulai minggu depan?”
Aku berpikir sejenak dan sedikit gembira telah diberikan kepercayaan oleh Pak Budi untuk mengerjakan villa di daerah Puncak.
”Oke Pak jika itu adalah tanggung jawab saya. Selanjutnya pekerjaan itu kami kerjakan dalam seminggu tentang perencanaan hingga keseluruhan keperluan yang akan dikerjakan tentang proyek tersebut.”                 
Aku mulai bekerja dan harus ke Puncak untuk melihat secara langsung pekerjaan di lapangannya. Untuk itu perusahaan menyediakan sebuah rumah untuk aku tinggali sementara selama di Puncak. Rumah tersebut cukup untuk aku tinggali, terdiri dari 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi serta perabotan rumah lengkap. Perusahan menyewa untuk aku gunakan tempat tinggal. Saat aku bersih-bersih di gudang, tak sengaja aku menemukan sebuah kotak cd poket yang mungkin milik penghuninya.
“Wah kebetulan nih ada cd music”
Aku am
bil sebuah cd yang ada judulnya Sweety. Setelah aku masukkan ke komputerku, ternyata bukan cd music melainkan sebuah vcd film. Aku menikmati film tersebut yang awalnya bercerita tentang film percintaan remaja, namun tiba-tiba gambar yang tampak adalah gambar orang sedang bercinta, dug. Tiba-tiba ada hasrat yang mulai mengalir di tubuhku, rasanya aneh banget, panas dingin, badanku menggelinjang menyaksikan adegan yang ada di film itu, hingga tak terasa sudah hampir 45 menit aku berada di belakang komputer. Dan tidak tahu kalo dari tadi Pak Budi menunggu di belakangku dan ikut menyaksikan film tadi.
“Sudah selesai filmnya bu?” Aku kaget bukan kepalang.
“Oh,Pak Budi? Kapan bapak datang?”
“Sekitar 10 menit lalu, saya ketuk-ketuk pintu ibu gak kedengaran, jadi saya langsung masuk, karena melihat ibu di dalam , maafkan kelancangan saya”
“Oh, ga apa-apa pak” ada yang bisa saya Bantu Pak?”
“Santai aja bu, jangan grogi, saya cuman mampir kebetulan saya habis dari proyek, kok di lantai 3 ada yang perlu dirubah”
Aku ga sadar kalo selama menonton film tadi, cuman menggunakan kimono, karena kebiasaan di rumah pakai kimono.
”Pak, maafkan saya”
“Gpp Bu, apa mo dipraktekin bu” goda pak Budi, lantas aku cubit pinggangnya.
”Ah, bapak nakal” Pak Budi pegangin tangan aku dan mengangkatku ke dalam kamarku. Aku meronta-ronta.
“Turunin saya pak?” Dia tidak mempeduliakan rontaanku dan malah melumat mulutku dengan bibirnya, aku merasa menggelinjang
merasakan sensasi yang luar biasa, tangannya memainkan payudaraku sehingga semakin membuatku terangsang.
“Aah..ahh…” aku mengerang nikmat. Pelan-pelan dia buka piyamaku dan tinggal bra dan cdku yang ada di tubuhku.
“Tubuh kamu bagus “
“Trims pak” dia mainkan ujung lidahnya ke payudaraku, rasanya nikmat sekali dan tangannya merangsang vaginaku.
“Aahhhh… ah…” aku menggelinjang keenakan. Selanjutnya dia meremas-remas putingku semakin lama semakin mengeras..
“Aaahh…” dibukanya bra dan cdku tanpa aku sadari, dan aku telanjang bulat. Dia menurunkan kepalanya dan menjilati seluruh
tubuhku dan saat dekat dengan vaginaku, dia jilati, tangannya dimasukkan ke vaginaku dan memainkan klitorisku. Aku remas-remas kepalanya karena tidak kuat menahan birahi.
“Aaakkhhhh…”
Selanjutnya dia berdiri dan aku buka celananya, ketika aku buka cdnya, keluarlah adiknya yang begitu besar untuk ukuran orang rata-rata. Aku pilin-pilin pelan-pelan dan dia merasakan nikmat juga, selanjutnya aku mulai kulum.
“Aahhhh…aaahhh…” dia menikmati kulumanku.
“Belajar darimana ibu…?”
Sambil memainkan buah pelirnya dan mengocok kocok penisnya aku jawab..
“Dari film pak.”
“Apa ibu sudah pernah ML sebelumnya”.
“Belum pak baru kali ini”.
Selanjutnya aku kulumin penisnya sampai ke pangkalnya, rasanya dahsyat sekali, dia mengerang kenikmatan dan ujung penisnya mengenai ujung kerongkonganku hingga aku agak kesulitan bernapas..
Selanjutnya dia minta persetujuanku untuk melakukan petting, dan aku mengiyakannya, digesek-gesekan ujung penisnya ke vaginaku, ahhh sensasinya begitu nikmat dan dia menggesek-gesekan terus lalu mencoba melakukan penetrasi ke dalam, awalnya ujung penisnya begitu kesulitan menembus vaginaku.
“Aahh…” aku meronta..
“Jangan Pak…” aku mencoba mendorong tubuhnya.
Tapi dia mencoba terus dan aaaaaaaaaaaahhhh…
Akhirnya masuk juga ke dalam vaginaku, ada sedikit rasa perih dan selanjutnya jadi nikmat..
Sambil naik turun dia memompa diriku, dan selanjutnya ganti posisi aku angkat satu kaki dan dia masukin dari samping. Aaaahhh.. kenikmatan luar biasa merambat keseluruh tubuhku, peluh bercampuran meleleh ditubuh kami.
Dan aku berinisiatif melakukan woman on the top sambil membelakangi dia, aku masukin penisnya dari belakang pantatku dan sensasinya luar biasa.
“Aaaahhhhh… aaaahhhh…,” dilanjutkan doggy style sambil sedikit meremas remas payudaraku dan menjilati leher dan telingaku, selanjutnya kita melakukan 69 style dimana aku kulum dia dan dia jilati vaginaku sambil berdiri.
Terakhir kami melakukan sambil berdiri dengan kaki sedikit diangkat dan dimasukkan dari depan, badanku bepeluh dan aku merasakan orgasme yang begitu dahsyat, tubuh rasanya seperti kesetrum semua dan cairanku keluar membasahi selakanganku aaahhh semakin licin rasanya waktu aku dipompanya dan tiba-tiba kami mengejang besama-sama aaaaaaahhhhhhh… cairanku dan cairannya sama-sama keluar dan kita orgasme bersama-sama.
Kami sama-sama terpuaskan saat itu dan setiap kali aku dan Pak Sonni melakukan dimanapun jika ada waktu luang. Aku tidak khawatir hamil karena dia sudah vasektomi sehingga tidak mungkin hamil. Hari-hariku terus bersamanya, kadang aku gak enak sama istrinya, tapi istrinya baik banget jadi segan sendiri aku.
This entry was posted on Wednesday, July 14th, 2010 at 7:57 am and is filed under Umum. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Sabtu, 07 Agustus 2010

FERMENTASI IKAN



                             Evaluasi sosial-ekonomi ikan fermentasi


A. Volume

Jumlah ikan yang diolah menjadi produk fermentasi di negara tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
(I) kebiasaan makanan rakyat;
(ii) permintaan pasar (domestik dan internasional ).
Di negara-negara tertentu, sejumlah besar orang terlibat dalam produksi ikan kering, terutama disebabkan oleh permintaan pasar domestik atau permintaan yang tinggi untuk produk luar negeri,oleh karena itu potensi ekspor berkembang. Tabel 7 menunjukkan pasokan ikan dalam negeri dan harga.
(A) Burundi: diamati bahwa produksi ikan tahunan sekitar 17.000 ton yang mana ndagala hampir 80%. Kurang dari 30% dimakan segar terutama di kota-kota Bujumbura dan arahan.  Di negara-negara tertentu, sejumlah besar orang yang terlibat dalam produksi ikan kering, terutama disebabkan oleh pinjaman atau permintaan pasar untuk produk di luar negeri ,akibatnya potensi ekspor berkembang.
(B) Chad: Produksi ikan total tahunan di Chad diperkirakan 110.000ton. sebanyak 52.000 ton (47 persen) diolah menjadi ikan fermentasidan ikan kering.
Sekitar 60 persen produk diekspor ke Nigeria di mana ada pasar siap. sebagianjuga diekspor ke Kamerun. Sebagai akibat dari perselisihan sipil dan jaringan jalan transportasi miskin, distribusi produk perikanan di dalam negeri sangat sulit.


. (C) Pantai Gading: produksi tahunan ikan segar atau beku adalah sekitar 170.000 ton, dimana 35% dikonsumsi segar, sedangkan 50% adalah ikan asap. Hanya sekitar 10 persen dari total pasokan dimakan sebagai ikan asin, ikan kering dan difermentasi. Rendahnya tingkat konsumsi ikan yang difermentasi karena digunakan sebagai bumbu. Sebagian besar produk perikanan fermentasi dikonsumsi secara lokal terutama di masyarakat pedesaan. Namun, dalam jumlah kecil diekspor ke Burkina Faso.

D) Gambia: Sekitar 50 persen dari produksi ikan tahunan di Gambia diolah menjadi ikan asin, sebagian difermentasi dan dikeringkan terutama produk untuk ekspor ke Cole Gading, Ghana dan Mali.terkadang gambia lebih suka memproduksi guedj, suatu produk fermentasi semi-kering. Karena pasar eksternal besar tersedia untuk prosesor fermentasi ikan kering, harga produk di pasar lokal cukup tinggi dibandingkan dengan produk perikanan disembuhkan.

(E) Ghana: Sekitar 15 persen dari produksi ikan tahunan sebesar 350.000 ton sepenuhnya atau sebagian difermentasi menjadi ikan kering atau ikan asin kering produk untuk pasar lokal. Produk ini digunakan sebagai makanan ikan dan sebagai bumbu dalam hidangan lokal terutama masyarakat pedesaan dimana tidak ada fasilitas alat pendingin .produk perikanan Fermentasi yang lezat antara Akans Ghana selatan. Untuk memenuhi kekurangan pasokan ikan asin atau ikan fermentasi maka diimpor dari Gambia, Norwegia dan Senegal.
Tabel 7. Ikan Domestik Penawaran dan Harga
negara
Total Domestic
Kuantitas yang masih segar
Harga ikan segar
Harga ikan permentasi
Burundi
17,000
11,900*
0.53
1.05
Chad
80,000
38,000
1.17
4.33
Côte d'Ivoire,
169,000
17,000
0.56
1.11
The Gambia
14,000
7,000
0.38
0.63
Ghana
350,000
54,000
0.51
1.79
(tilapia)
1.28-2.31
(momone)
2.31
(stockfish)
Mali
60,000
18,000
0.83
2.53
Senegal
160,000
15,000
0.17-0.33
1.50-1.67
(guedj)
1.00-1.25
(yeet)
1.25
(tambadiang)
The Sudan
26,000
8,000
0.51
2.03
(fessiekh)
Uganda
200,000
26,000
0.30
1.43
*penjemuran, sedikit difermentasi

(F) Mali: Dari total produksi ikan tahunan sekitar 60.000 ton sebanyak 30 persen (18.000 t) diolah menjadi ikan kering dan ikan fermentasi. Konsumsi ikan segar di Mali hanya 10 persen dibandingkan dengan 60 persen untuk ikan asap yang merupakan bagian terbesar pasokan ikan dalam negeri.

(G)  Senegal: mengenai 15.000 t pasokan domestik tahunan sebesar 150.000 t diolah menjadi kering dan fermentasi berbagai produk perikanan. Sejumlah besar ini didistribusikan secara lokal tetapi merupakan jumlah yang signifikan 2-5 persen dari total volume ekspor ikan dikirim  ke negara-negara seperti Burkina Faso, Kongo, Ghana, Mali, Togo dan Zaire.

(H) Sudan: Produksi ikan rata-rata tahunan di Sudan adalah sekitar 26.000 t yang hampir 8.000 t diolah menjadi fessiekh dan kejeick. Sebagian besar fessiekh, mewakili sekitar 70 persen dari total output, diekspor ke Mesir tetapi kejeick dikonsumsi lokal khususnya di wilayah selatan.
produksi Fessiekh terjadi peningkatan sejak tahun 1980 (dari 748 t pada tahun 1980 menjadi 1.279 ton tahun 1989), sedangkan produksi kejeick mengalami penurunan drastis (dari t 3.800 di 1980-560 t pada tahun 1989). Penurunan produksi kejeick dapat disebabkan oleh perang saudara di selatan di mana produk itu terutama dikonsumsi dan peningkatan produksi fessiekh dapat dikaitkan dengan pasar ekspor yang layak di Mesir.

(I) Uganda: produksi ikan per tahun adalah sekitar 200.000 t tapi hanya 26.000 t yang diolah menjadi ikan asin. ikan kering terutama terdiri dari dagaa dan Haplochromis spp. yang bersama-sama memasok sekitar 10 persen dari ikan dalam makanan Uganda. Ikan Asin,ikan kering dan fermentasi ikan terutama terdiri dari spp Alestes. dan ikan nila diproses di distrik barat utara dan utara di mana produk itu populer. jumlah yang cukup dari produk ini juga diekspor ke Kenya dan Zaire.

4,2 STRUKTUR HARGA
       Pemasaran ikan dan produk perikanan di banyak negara Afrika berada di tangan sektor informal dan swasta ekonomi. Ikan biasanya dijual melalui lelang atau tawar-menawar di pusat-pusat berbagai arahan. Proses harga kadang-kadang dapat berlangsung selama beberapa jam, sebuah situasi yang sering menyebabkan penundaan yang lama dalam penjualan ikan. Dengan tidak adanya pendinginan,pembekuan dan fasilitas penyimpanan dingin, harga ikan segar berfluktuasi secara bebas bahkan dalam sehari dan dari satu pusat perikanan yang lain tergantung pada volume pendaratan. Telah dicatat bahwa harga tidak dikontrol oleh lembaga resmi, tetapi dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan serta jenis dan kualitas dari hasil tangkapan.
harga ikan sangat rendah selama musim penangkapan ikan besar. Di Ghana, misalnya, prosesor cenderung untuk menunda pembelian ikan segar segera setelah mendarat sampai larut malam ketika nelayan yang putus asa untuk membuang hasil tangkapan mereka dan harga jatuh. Kualitas ikan tersebut sering rendah tetapi dibeli dan diolah menjadi produk ikqan asap atau difermentasi.. Mengingat fakta bahwa pengolahan ikan difermentasi dan pemasaran adalah aktivitas sepenuhnya tradisionil, tidak ada kontrol harga resmi produk tersebut. Harga sebagian besar ditentukan oleh biaya ikan mentah, garam (jika digunakan), biaya distribusi, popularitas produk di daerah dan keuntungan prosesor.
Banyak perantara yang terlibat dalam distribusi dan pemasaran hasil perikanan fermentasi, maka ada margin keuntungan ditambahkan ke biaya produk pada setiap titik dalam rantai distribusi menyebabkan kenaikan harga pasar produk akhir. Bila bernilai tinggi jenis ikan seperti dokter, dentex, gurita, snapper, campechanus tunggal, hinggap Nil, nila dan Alestes spp ikan yang difermentasi adalah sembuh, mereka lebih mahal daripada ikan rendah-nilai seperti teri, Limnothrissa spp., hiu, siput laut, bonito, dan spesies Tachyglossus tidak populer di pukat oleh-menangkap. Faktor lain yang menentukan harga ikan yang difermentasi adalah penurunan berat badan yang dilakukan
disembuhkan menjadi ikan yang difermentasi mereka lebih mahal daripada spesies rendah nilai seperti teri, Limnothrissa spp., hiu, siput laut, bonito, cepluk dan spesies yang tidak populer yang ditemukan oleh-menangkap trawl.
Penetu lain harga ikan yang difermentasi adalah penurunan berat badan yang disebabkan oleh kehilangan kelembaban selama pengasinan dan pengeringan. Curing hasil sekitar 50-60 persen pengurangan berat badan dan prosesor menyesuaikan harga produk akhir yang sesuai. Praktek yang umum diamati di semua pasar adalah bahwa ikan yang difermentasi (dan lainnya sembuh) produk yang dijual oleh potongan atau ukuran berdasarkan penilaian visual. Di Senegal, Namun, beberapa pedagang menjual fermentasi ikan dengan berat. Di negara-negara di mana sejumlah besar produk perikanan fermentasi diekspor (misalnya Gambia, Senegal, Sudan) harga lokal cenderung lebih tinggi faktor ekonomi lain yang telah dikaitkan dengan pengolahan ikan yang difermentasi adalah lapangan kerja, investasi modal, penggunaan teknologi dan perannya dalam perdagangan domestik dan internasional.
http://www.google.co.id/images/cleardot.gif
4,3 Pencegahan kerugian
        Di negara-negara pesisir sub-kawasan Afrika Barat, spesies ikan yang kurang populer oleh penangkap ikan dengan pukat yang biasanya akan digunakan dalam produksi ikan yang difermentasi (misalnya cepluk, sinar, puffers, cumi, dll ).
kelebihan ikan yang tidak dapat disimpan selama musim bumper karena pembekuan yang tidak memadai dan fasilitas penyimpanan
http://www.google.com/images/cleardot.gif



Demikian pula, ikan  yang lebih yang tidak dapat disimpan selama musim bumper karena pembekuan yang tidak memadai dan fasilitas penyimpanan dan ikan yang tidak dapat dijual segar pada hari tersebut difermentasi.
dilaporka bahwa kerugian pasca panen ikan di Afrika adalah sekitar 25-30 persen, namun mengingat jumlah besar kualitas buruk dan kurang dimanfaatkan spesies yang asin dan fermentasi, dapat disimpulkan bahwa beralasan pasca panen melaporkan kerugian mungkin terlalu berlebihan.

4,4Nilai
    Proses fermentasi dan pengeringan melestarikan dan memberikan nilai tambah pada produk ikanyang memiliki bau yang khas dan aroma. Ini lebih disukai oleh konsumen untuk persiapan sup tradisional dan minuman. Khususnya, lebih banyak pendapatan diperoleh dengan proses ikan fermentasi dari dari pengasapan atau pengeringan di semua negara, termasuk dalam survei ini.

4.5Generasi pekerjaan
      fermentasi Ikan menyediakan lapangan kerja langsung untuk prosesor dan mendukung orang lain yang memberikan layanan langsung ke industri dalam bidang kemasan, distribusi, pemasaran, dll. Pantai Gading, Ghana dan Senegal, misalnya, lebih dari 300.000 orang di setiap negara yang terlibat dalam pengolahan, distribusi dan pemasaran ikan.

4.6 Invsetasi modal
       Fermentasi adalah sebuah metode pengawetan ikan biaya rendah, menggunakan peralatan tradisionil yang tersedia, mudah untuk membuat dan memperbaiki. Oleh karena itu, kita tidak membutuhkan pengeluaran modal yang besar untuk memulai operasi. Dalam kebanyakan kasus, peralatan seperti barel tua, pot gerabah, jaring tua, rak pengeringan buatan lokal, tikar,  goni / karung poli dan kaleng yang merupakan item utama yang digunakan, secara lokal tersedia dan terjangkau.karena itu  Prosesor dapat  memulai bisnis dengan modal kecil.

4,7 Penggunaan teknologi
      Kebanyakan prosesor menggunakan teknologi artisanal sederhana untuk fermentasi, pengemasan dan penyimpanan. Metode ini biasanyaturun temurun yg di nperkemnakan d pemukiman tersbut. Metode mudah dialihkan baik oleh tradisi dalam keluarga atau melalui pelatihan non-formal. Sebagai hasil dari modus transfer teknologi di semua negara, ada kurangnya standarisasi dalam proses produksi dan kualitas produk berbeda dari batch ke batch atau dari satu tempat ke yang lain di semua negara yang disebutkan.


4,8 Peran dalam perdagangan domestik dan internasional

4.8.1 Domestik perdagangan
        Sebagian besar ikan yang difermentasi diproduksi di Pantai Gading, Ghana dan Mali dipasarkan secara lokal, sehingga meningkatkan pasokan protein hewani bagi masyarakat pedesaan di negara-negara. Produk ini cocok untuk kemasan mudah, transportasi, distribusi dan pemasaran tanpa dingin atau metode penyimpanan mahal lainnya.
4.8.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan intra-regional
         Perdagangan ikan dan produk perikanan antara negara-negara Afrika masih rendah. FAO memperkirakan bahwa perdagangan intra-regional pada produk perikanan tradisional di Afrika di bawah Sahara (tidak termasuk Afrika Selatan) adalah sekitar 15 persen produksi ikan atau 150.000 t berat produk dengan sekitar US $ 200 juta. Sebagian besar perdagangan ini bersifat informal. Pengasapan ikan dan ikan kering membentuk sebagian besar perdagangan. Kedua mungkin sedikit difermentasi. Perkiraan kasar dari perdagangan produk-produk yang benar-benar difermentasi di bagian Afrika adalah 10.000 ton per tahun.
Kendala peningkatan perdagangan produk perikanan antara negara-negara Afrika adalah sebagai berikut:
(I) hambatan perdagangan dan tarif;
(Ii) meningkatnya permintaan di dalam negara-negara karena pertumbuhan penduduk yang tinggi;
(Iii) penurunan perekonomian negara-negara Afrika yang mengakibatkan berbagai kendala valuta asing;
(Iv) perbedaan dan fluktuasi nilai mata uang lokal dan nilai tukar;
(V) perbedaan dalam menetapkan standar kualitas yang seragam dan kemasan dapat diterima;
(Vi) tindakan resmi untuk membatasi impor;
(Vii) infrastruktur jalan yang buruk yang menghalangi aliran mudah produk di seluruh negara.
http://www.google.co.id/images/cleardot.gif
Meskipun kendala ini, kegiatan ekspor , termasuk fermentasi, produk perikanan, terutama secara informal, masih cukup penting untuk negara-negara tertentu. Misalnya, Uganda dan Tanzania ekspor ikan asin (sedikit difermentasi) untuk Zaire di mana ada pasar yang besar untuk produk ini.
jumlah impor ikan asin Kongo dan Zaire signifikan dari Gambia dan Senegal. Mesir impor hampir 70 persen dari fessiekh diproduksi di Sudan. Sebagian besar ikan kering diproduksi di Danau Chad Cekungan dipasarkan di Nigeria dan Kamerun, sementara ekspor Kamerun cukup jumlah ikan disembuhkan dari Danau Chad dan pantai ke Nigeria.
Di kawasan sub-Afrika Barat, aliran fermentasi ikan kering terutama dari Gambia, Mali dan Senegal ke Burkina Faso, Pantai Gading, Ghana, Nigeria dan Togo. Saat ini, Mali sedang menjajaki peluang perdagangan untuk ekspor produk perikanan nya ke Ghana.
Senegal ekspor ikan fermentasi dengan negara-negara Afrika Barat yang beragam. Laporan terakhir menunjukkan bahwa jumlah kecil dari produk perikanan asin / kering fermentasi diekspor dari Gambia dan Senegal ke Prancis di mana mereka dilindungi oleh masyarakat penduduk Afrika Barat.

http://www.fao.org/DOCREP/T0685E/T0685E13.jpg




Di Ghana penjualan eceran ikan yang difermentasi adalah suatu pekerjaan eksklusif perempuan.


http://www.fao.org/DOCREP/T0685E/T0685E14.jpg
\Di beberapa negara Afrika, orang-orang yang terlibat dalam penjualan eceran ikan fermentasi (Senegal)
http://www.fao.org/DOCREP/T0685E/T0685E15.jpg
Fermentasi ikan kering ditempatkan pada rakyang tinggi untuk persediaan sebelum distribusi (Gambia)









http://www.fao.org/DOCREP/T0685E/T0685E16.jpg

4.8.3 Eksternal perdagangan (impor)
          Sangat sedikitikan yang baik saat ini diimpor ke Afrika. Produk utama yang diimpor adalah yang murah, ikanair tawar yang beku, makarel, mackerel kuda dan sardinella.
kako ikan asin yang memiliki karakteristik fermentasi rasa mirip ikan yang diproduksi secara lokal diimpor dalam skala besar dari Islandia dan Norwegia ke Ghana dan Nigeria di tahun 1960. impor ikan kering itu, bagaimanapun, berhenti di Ghana pada awal tahun 1970. Nigeria juga dilarang impor ikan kering di awal 1980-an. Sebagai hasil dari liberalisasi perdagangan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kecil dari produk ini adalah diimpor oleh sektor swasta di Ghana. Ikan asin .ikan kering yang bdi fermentasisebagian juga diimpor oleh lembaga nonpemerintah sebagai makanan untuk paket bekerja untuk proyek-proyek komunitas.